Jika Anda menemukan informasi yang tidak akurat, harap segera mengoreksi atau melaporkannya untuk memastikan keakuratan dan kepercayaan publik.
Kolaboratif
Bila Anda berminat untuk bekerja sama dengan kami, silakan menghubungi kami melalui email di . [email protected]
📘 Aceh, Indonesia – Sejarah, Budaya, dan Wisata
🧭 Lokasi, Ibu Kota, Populasi, dan Posisi Ekonomi Aceh
Provinsi Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatra, menjadikannya provinsi paling barat di Indonesia. Aceh berbatasan langsung dengan Teluk Benggala di utara, Selat Malaka di timur, Samudra Hindia di barat, dan Sumatra Utara di selatan.
Ibu kota provinsi ini adalah Banda Aceh, sebuah kota yang memiliki peranan penting dalam sejarah nasional dan dikenal sebagai pusat budaya Islam di Indonesia.
Menurut data terbaru (2023), jumlah penduduk Aceh diperkirakan sekitar 5,4 juta jiwa. Populasinya didominasi oleh suku Aceh, diikuti oleh etnis Gayo, Alas, Tamiang, dan Singkil.
Dari sisi ekonomi, Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti gas alam, minyak bumi, serta potensi hasil laut dan pertanian. Meskipun sempat terdampak oleh konflik bersenjata dan bencana tsunami 2004, Aceh kini tengah membangun kembali posisinya melalui pengembangan industri halal, pariwisata, dan infrastruktur. Otonomi khusus yang dimilikinya juga memberi ruang bagi pengelolaan ekonomi yang lebih mandiri dibanding provinsi lain.
Peringkat 1 Pengelolaan Keuangan Daerah Terbaik (2023)
Diberikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia kepada Provinsi Aceh atas laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Provinsi dengan Kinerja Penurunan Stunting Terbaik (2022)
Penghargaan dari Kementerian Kesehatan atas upaya signifikan menurunkan angka stunting di wilayah pedalaman.
Peringkat 3 Nasional dalam Pengembangan UMKM Berbasis Syariah (2021)
Diberikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM karena keberhasilan membina UMKM halal dan berbasis syariah.
⚓️ 🗺️Pembagian Administratif Provinsi Aceh
Provinsi Aceh terdiri atas 18 kabupaten dan 5 kota ,berikut adalah daftar lengkap dengan luas wilayah, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk (jiwa/km²) per kabupaten/kota:
Luas dalam km²
Penduduk dalam jiwa
Kepadatan = Penduduk / Luas
No
Kabupaten/Kota
Luas (km²)
Penduduk (2023)
Kepadatan (jiwa/km²)
1
Aceh Barat
2.927
202.670
69
2
Aceh Barat Daya
1.490
150.650
101
3
Aceh Besar
2.903
405.570
140
4
Aceh Jaya
3.872
92.480
24
5
Aceh Selatan
3.841
232.770
61
6
Aceh Singkil
1.857
123.350
66
7
Aceh Tamiang
1.957
288.870
147
8
Aceh Tengah
4.468
218.190
49
9
Aceh Tenggara
4.179
230.510
55
10
Aceh Timur
6.286
440.320
70
11
Aceh Utara
3.236
606.790
187
12
Bener Meriah
1.907
169.780
89
13
Bireuen
1.902
450.130
237
14
Gayo Lues
5.549
102.600
18
15
Nagan Raya
3.622
172.990
48
16
Pidie
3.086
437.950
142
17
Pidie Jaya
1.088
160.560
148
18
Simeulue
1.845
95.380
52
19
Kota Banda Aceh
61
252.900
4146
20
Kota Langsa
239
183.020
766
21
Kota Lhokseumawe
181
192.050
1061
22
Kota Sabang
153
36.240
237
23
Kota Subulussalam
1.391
95.580
69
⚓️ 🌍 Geografi
Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Provinsi Aceh
🧭 Wilayah & Batas
Provinsi Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Wilayah ini berbatasan langsung dengan:
Utara: Teluk Benggala
Timur: Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara
Selatan: Provinsi Sumatera Utara
Barat: Samudra Hindia
⛰️ Pegunungan & Gunung Api
Aceh dilintasi oleh Pegunungan Bukit Barisan, rangkaian pegunungan besar yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Di wilayah ini terdapat beberapa gunung penting, di antaranya:
Gunung Leuser (3.466 m) – Terletak di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara, bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser
Gunung Seulawah Agam – Gunung api aktif yang terletak di Aceh Besar
Gunung Geureudong – Terletak di Aceh Tengah, juga merupakan gunung berapi
Gunung Bur ni Telong – Gunung berapi aktif di Kabupaten Bener Meriah
🌤️ Iklim & Cuaca
Aceh memiliki iklim tropis basah (Af menurut klasifikasi Köppen), dengan ciri:
Suhu rata-rata: 22–32°C
Curah hujan tinggi sepanjang tahun, dengan musim hujan utama sekitar Oktober–April
Kelembaban relatif tinggi (70–90%)
Beberapa wilayah pegunungan memiliki iklim lebih sejuk (Aceh Tengah, Gayo Lues)
⚓️ 👥 Demografi & Agama
Struktur Penduduk dan Keberagamaan di Provinsi Aceh
👨👩👧👦 Komposisi Penduduk
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penduduk Provinsi Aceh diperkirakan sekitar 5,4 juta jiwa. Penduduk tersebar di 23 kabupaten/kota dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Banda Aceh dan terendah di daerah pegunungan seperti Gayo Lues.
💡 Komposisi etnis utama:
Suku Aceh – mayoritas di pesisir utara dan timur
Suku Gayo – dominan di wilayah tengah seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah
Suku Alas & Singkil – di wilayah selatan dan barat daya
Suku Tamiang – di perbatasan dengan Sumatera Utara
Komunitas minoritas: Jawa, Minangkabau, dan Tionghoa dalam jumlah kecil di perkotaan
🗣 Bahasa yang Digunakan
Bahasa resmi pemerintahan adalah Bahasa Indonesia
Bahasa daerah yang dominan: Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Alas, Bahasa Tamiang
🕌 Agama dan Kepercayaan
Aceh dikenal sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi menerapkan syariat Islam dalam sistem hukumnya.
Persentase pemeluk agama (estimasi):
Islam: ±98.5% (mayoritas mutlak)
Kristen & Katolik: ±1.3% (di wilayah Singkil, Subulussalam, dan komunitas minoritas)
Lainnya (Hindu, Buddha, Konghucu): ±0.2% (di pusat kota dan wilayah dagang)
Agama Islam sangat melekat dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Aceh. Pemerintah provinsi memiliki lembaga resmi untuk penerapan syariat, termasuk Wilayatul Hisbah (polisi syariah).
⚓️ 🏢 Pemerintahan
Struktur Pemerintahan Provinsi Aceh
Provinsi Aceh memiliki status otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang memberi kewenangan lebih luas dalam mengatur urusan internal, termasuk pelaksanaan syariat Islam, partai politik lokal, dan pengelolaan sumber daya.
🧑⚖️ Pemerintahan Eksekutif
Gubernur Aceh: Achmad Marzuki – menjabat sejak 2022 sebagai Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh, berdasarkan penunjukan oleh Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri. 📌 Gubernur sebelumnya, Nova Iriansyah, menyelesaikan masa jabatannya pada 2022.
Wakil Gubernur: Saat ini belum ada, karena status Gubernur adalah Penjabat (Pj.), maka posisi Wakil Gubernur tidak diisi hingga pemilihan definitif.
🏛️ DPR Aceh(Dewan Perwakilan Rakyat Aceh)
DPR Aceh merupakan lembaga legislatif provinsi yang memiliki peran dalam pengawasan, legislasi, dan penganggaran.
Jumlah anggota: 81 orang
Periode saat ini: 2019–2024
Partai dominan: Partai Aceh, Partai NasDem, Partai Golkar, Gerindra, dan lainnya
Keunikan: Aceh adalah satu-satunya provinsi yang mengizinkan partai politik lokal berdasarkan UUPA (Undang-Undang Pemerintahan Aceh)
⚓️ 📈 Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Sektor Unggulan, dan Kawasan Industri
💰 PDRB & Pertumbuhan Ekonomi
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku mencapai Rp185 triliun, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,2% dibanding tahun sebelumnya.
🏭 Sektor Ekonomi Unggulan
Ekonomi Aceh ditopang oleh sejumlah sektor utama:
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Komoditas unggulan: kelapa sawit, kopi Gayo, cokelat, ikan laut
Daerah penghasil: Aceh Tengah (kopi), Aceh Timur dan Barat (sawit)
Energi dan Pertambangan
Sumber daya alam utama: gas alam, batu bara, minyak bumi
Wilayah potensial: Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tamiang
Industri Halal dan Syariah
Pemerintah daerah mendorong pengembangan UMKM halal berbasis syariah
Fokus pada industri makanan, fashion muslim, dan jasa keuangan syariah
Pariwisata Religi dan Alam
Daya tarik: Masjid Raya Baiturrahman, Sabang, Pantai Lampuuk
Pertumbuhan wisatawan lokal dan mancanegara meningkat pasca pandemi
🏗 Kawasan Industri Utama
Aceh memiliki beberapa kawasan ekonomi dan industri penting:
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe
Fokus: energi, petrokimia, logistik
Dukungan: pelabuhan internasional dan kawasan bebas bea
Kawasan Industri Ladong (Aceh Besar)
Fokus: industri pengolahan hasil laut dan pertanian
Zona Industri Perbatasan Aceh Tamiang
Berpotensi sebagai jalur perdagangan dengan Sumatera Utara
⚓️ 🚉 Transportasi
Jaringan Jalan, Kereta Api, dan Bandar Udara di Provinsi Aceh
🛣️ Jalan Tol & Jalan Nasional
Aceh terhubung oleh jaringan jalan nasional dan sebagian ruas tol yang merupakan bagian dari Proyek Jalan Tol Trans Sumatra.
Tol Sigli–Banda Aceh (Tol Sibanceh)
Panjang: ±74 km
Status: Sudah beroperasi penuh sejak 2023
Menghubungkan: Kota Banda Aceh ↔ Kabupaten Pidie
Jalan Lintas Barat dan Timur Sumatra
Merupakan jalan nasional utama yang menghubungkan Aceh dengan provinsi Sumatera Utara
Dilalui kendaraan logistik, bus antarkota, dan angkutan barang
🚆 Perkeretaapian
Sistem kereta api di Aceh masih terbatas dan dalam tahap pembangunan kembali sejak lama mati suri.
Jalur Kereta Api Kutacane–Langsa dan Bireuen–Lhokseumawe–Langsa
Status: Perencanaan dan pembangunan bertahap
Tujuan: Integrasi dengan jaringan KA Trans Sumatra di masa depan
Saat ini belum melayani penumpang secara komersial
✈️ Bandar Udara
Provinsi Aceh memiliki beberapa bandara aktif, termasuk satu bandara internasional.
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (BTJ)
Lokasi: Kabupaten Aceh Besar (dekat Banda Aceh)
Status: Internasional
Rute: Jakarta, Medan, Kuala Lumpur, Jeddah (haji & umrah)
Bandara Malikussaleh (Lhokseumawe)
Rute: Domestik ke Medan, Banda Aceh
Bandara Cut Nyak Dhien (Nagan Raya)
Rute: Regional, terbatas
Bandara Lasikin (Simeulue)
Melayani pulau terluar, koneksi ke daratan utama
⚓️ 🎓 Pendidikan & Kesehatan
Lembaga Pendidikan Tinggi, Fasilitas Kesehatan, dan Indikator Pembangunan Manusia
🎓 Pendidikan Tinggi
Aceh memiliki sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang cukup terkemuka di wilayah Sumatra:
Universitas Syiah Kuala (USK) – Banda Aceh
Universitas terbesar dan tertua di Aceh, berstatus PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum)
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR) – Banda Aceh
Fokus pada ilmu keislaman, sosial, dan pendidikan
Universitas Malikussaleh (UNIMAL) – Lhokseumawe
Universitas negeri dengan kekuatan di bidang teknik, ekonomi, dan hukum
Politeknik Aceh, Akademi Komunitas, dan ratusan kampus swasta lainnya tersebar di seluruh kabupaten/kota
🏥 Fasilitas Kesehatan
Menurut data Dinas Kesehatan Aceh (2023):
Jumlah Rumah Sakit: ±60 unit
RSU Zainoel Abidin – Rumah sakit rujukan utama provinsi
RSUD di tiap kabupaten/kota
Beberapa rumah sakit swasta (RSIA, RSU swasta)
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat): ±350 unit tersebar di seluruh wilayah
📊 Indikator Dasar Pembangunan Manusia (2023)
Indikator
Nilai
Keterangan
Angka Melek Huruf (15+ tahun)
±97,2%
Di atas rata-rata nasional
Rata-rata Lama Sekolah
±9,0 tahun
Setara tingkat SMP
Harapan Lama Sekolah
±13,3 tahun
Potensi menyelesaikan pendidikan SMA
Angka Harapan Hidup
±69,9 tahun
Masih di bawah DKI Jakarta atau Bali
IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
72,23
Kategori: Sedang – Tinggi
⚓️ 🎭 Budaya
Warisan Budaya, Bahasa Daerah, dan Kesenian Tradisional Aceh
Provinsi Aceh memiliki budaya khas yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, sejarah kerajaan, dan identitas Melayu-Aceh. Budaya lokal dijaga melalui seni tradisi, bahasa, pakaian adat, dan warisan tak benda.
🧵 Batik & Kriya
Batik Aceh memiliki motif unik seperti Pinto Aceh, Awan Meucanek, dan Rencong, yang melambangkan kekuatan, spiritualitas, dan keislaman.
Batik khas Aceh diproduksi di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Aceh Barat.
🩰 Seni Tari & Musik Tradisional
Beberapa kesenian tradisional terkenal:
Tari Saman – Warisan UNESCO (2001),tarian duduk khas Gayo, dilakukan secara masal dan serempak
Tari Seudati – Tarian energik yang mencerminkan nilai dakwah Islam
Rapai – Musik perkusi tradisional sebagai pengiring upacara
Didong – Puisi berirama dari dataran tinggi Gayo
🗣 Bahasa & Aksara
Bahasa daerah utama:
Bahasa Aceh – Digunakan di pantai utara dan timur
Bahasa Gayo – Di daerah tengah (Aceh Tengah, Bener Meriah)
Bahasa Alas, Singkil, Tamiang – Minoritas di selatan dan timur
Aksara Jawi (tulisan Arab Melayu) pernah digunakan dalam naskah keagamaan kuno.
📜 Warisan Budaya Takbenda (WBTb)
Aceh telah mendaftarkan beberapa elemen budaya ke dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia, di antaranya:
Nama Warisan
Jenis
Tahun Penetapan
Tari Saman
Tarian
2001 (UNESCO)
Rencong (Senjata Tradisional)
Kerajinan & Identitas
2014
Rapai Geleng
Musik Tradisional
2015
Peusijuek (Upacara adat)
Tradisi Sosial
2016
⚓️ 🏞️ Pariwisata
Destinasi Wisata, Festival Budaya, dan Strategi Pengembangan Pariwisata Aceh
Aceh memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikannya salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah barat Indonesia. Pariwisata provinsi ini mencakup wisata bahari, religi, sejarah, hingga ekowisata.
🌊 Destinasi Wisata Unggulan
Berikut beberapa objek wisata terkenal di Aceh:
Nama Destinasi
Jenis Wisata
Lokasi
Keterangan Singkat
Pulau Weh & Kota Sabang
Bahari & Selam
Sabang
Titik nol kilometer Indonesia, diving kelas dunia
Masjid Raya Baiturrahman
Religi & Sejarah
Banda Aceh
Ikon pasca tsunami, simbol kejayaan Islam
Pantai Lampuuk
Pantai
Aceh Besar
Pantai populer, sunset dan selancar
Museum Tsunami Aceh
Edukasi & Sejarah
Banda Aceh
Mengenang tragedi tsunami 2004
Danau Laut Tawar
Alam & Pegunungan
Takengon (Aceh Tengah)
Danau vulkanik di dataran tinggi Gayo
Taman Nasional Gunung Leuser
Ekowisata & Hutan
Aceh Tenggara, Gayo Lues
Habitat orangutan dan hutan tropis
Pantai Iboih
Bahari
Pulau Weh
Snorkeling dan resort alami
🎉 Festival Budaya & Acara Tahunan
Aceh juga aktif menyelenggarakan berbagai acara budaya dan pariwisata:
Aceh Culinary Festival Festival makanan khas Aceh, digelar tiap tahun di Banda Aceh
Sabang Marine Festival Perayaan laut dan kebudayaan di Pulau Weh
Festival Saman Gayo Pertunjukan masal Tari Saman dan budaya Gayo
Piasan Seni Banda Aceh Festival seni dan pertunjukan kreatif
📈 Rencana Pengembangan Pariwisata
Pemerintah Aceh terus mengembangkan sektor pariwisata melalui:
Branding “The Light of Aceh” Untuk mempromosikan citra wisata Islami dan ramah lingkungan
Pengembangan Kawasan Strategis Fokus pada Sabang, Banda Aceh, Aceh Tengah, dan Leuser
Peningkatan infrastruktur Akses bandara, pelabuhan, hotel syariah, dan jalan menuju destinasi
Pelatihan SDM pariwisata berbasis lokal
⚓️ 🏷️ Produk Unggulan
Produk khas Indonesia yang terkenal dengan kualitas dan sertifikasi Geographical Indication (GI)
1. Batik Pekalongan (GI)
Deskripsi: Batik Pekalongan adalah salah satu batik khas Indonesia yang terkenal dengan motif warna-warni cerah dan corak floral serta fauna yang khas.
Status GI: Sudah terdaftar sebagai Produk Indikasi Geografis di Indonesia.
Asal: Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Keunikan: Batik Pekalongan dikenal dengan teknik pewarnaan menggunakan bahan alami dan motif yang lebih hidup serta beragam.
2. Mebel Jepara
Deskripsi: Mebel Jepara adalah kerajinan mebel ukir kayu jati yang terkenal dengan kualitas tinggi dan desain artistik khas Jepara.
Asal: Jepara, Jawa Tengah.
Keunikan: Kerajinan tangan yang menggunakan teknik ukir rumit dan finishing halus, sangat diminati pasar domestik dan ekspor.
3. Kopi Temanggung
Deskripsi: Kopi Temanggung adalah kopi arabika yang ditanam di dataran tinggi Temanggung, Jawa Tengah, terkenal dengan cita rasa khas yang seimbang dan aroma kuat.
Asal: Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Keunikan: Tanah vulkanik dan iklim dataran tinggi memberikan rasa kopi yang unik dan kualitas premium.
4. Tahu Gombong
Deskripsi: Tahu Gombong adalah tahu tradisional khas Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang terkenal dengan tekstur lembut dan cita rasa gurih khas.
Asal: Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Keunikan: Proses pembuatan tradisional dan bahan lokal menghasilkan tahu yang tahan lama dan kaya nutrisi.