⚓️ Kehidupan Awal
Achdiat Karta Mihardja lahir di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 6 Maret 1911. Ia berasal dari keluarga berada dan mendapatkan pendidikan yang baik. Ayahnya adalah seorang guru, yang memengaruhi minatnya pada dunia sastra dan intelektual. Pendidikan formalnya dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan kemudian dilanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Algemeene Middelbare School (AMS) di Bandung [2]Achdiat K. Mihardja: Novelis Atheis yang Mengguncang Indonesia -Historia.id
[Tanggal:2025-05-27]. Di AMS, Achdiat mulai aktif dalam kegiatan organisasi pemuda dan menunjukkan minat yang besar pada isu-isu sosial dan politik. Ia juga mulai menulis puisi dan cerpen yang dimuat di berbagai majalah sastra pada masa itu.
⚓️ Karier dan Kontribusi
Karier Achdiat Karta Mihardja sangat beragam, mencakup bidang sastra, pendidikan, dan jurnalistik. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja sebagai wartawan dan redaktur di berbagai surat kabar dan majalah. Pada masa pendudukan Jepang, ia aktif dalam gerakan bawah tanah dan turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, Achdiat fokus pada dunia sastra dan menulis beberapa novel, cerpen, dan esai. Karya monumentalnya adalah novel "Atheis" yang diterbitkan pada tahun 1949. Novel ini mendapatkan sambutan luas dari masyarakat dan kritikus sastra, serta memenangkan hadiah dari BMKI [3]Atheis - Goodreads -Goodreads
[Tanggal:2025-05-27]. Selain menulis, Achdiat juga aktif dalam dunia pendidikan. Ia pernah mengajar di Universitas Indonesia dan kemudian menjadi dosen tamu di berbagai universitas di Australia, termasuk Australian National University dan University of Melbourne. Selama berada di Australia, ia juga menulis beberapa karya ilmiah tentang sastra dan budaya Indonesia.
⚓️ Atheis
Novel "Atheis" merupakan karya puncak dari Achdiat Karta Mihardja. Novel ini menceritakan kisah seorang pemuda bernama Hasan yang tumbuh dalam lingkungan religius yang kuat. Namun, pertemuannya dengan teman-teman yang memiliki pandangan berbeda, serta pengalaman hidup yang pahit, membuatnya meragukan keyakinan agamanya. Hasan kemudian terlibat dalam konflik internal antara keyakinan, rasionalitas, dan pengaruh sosial. Melalui novel ini, Achdiat mengeksplorasi tema-tema kompleks seperti eksistensialisme, ateisme, dan peran agama dalam masyarakat [4]Analisis Novel Atheis Karya Achdiat K. Mihardja: Sebuah Tinjauan Filosofis -Jurnal Ilmu Budaya
[Tanggal:2025-05-27]. "Atheis" tidak hanya menjadi karya sastra yang penting, tetapi juga memicu perdebatan dan diskusi tentang agama dan modernitas di Indonesia. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan tetap relevan hingga saat ini.
⚓️ Warisan dan Penilaian
Achdiat Karta Mihardja meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia sastra dan intelektual Indonesia. Novel "Atheis" dianggap sebagai salah satu karya klasik sastra Indonesia modern dan terus dipelajari dan dianalisis oleh para sarjana dan mahasiswa. Achdiat dipandang sebagai seorang penulis yang berani mengangkat isu-isu kontroversial dan menantang pemikiran konvensional [5]Kritik Sastra Terhadap Novel Atheis -Kompasiana
[Tanggal:2025-05-27]. Namun, "Atheis" juga menuai kritik dari beberapa kalangan, terutama dari kelompok-kelompok agama yang menganggap novel ini merendahkan nilai-nilai keagamaan. Meskipun demikian, kontroversi ini justru semakin memperkuat posisi "Atheis" sebagai karya sastra yang penting dan relevan dalam konteks sejarah dan budaya Indonesia. Achdiat K. Mihardja dihormati sebagai tokoh sastra yang berani dan inovatif, yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran dan kebudayaan di Indonesia.
⚓️ Keluarga
Informasi mengenai kehidupan pribadi dan keluarga Achdiat Karta Mihardja relatif terbatas. 🛈 Diketahui bahwa ia menikah dan memiliki beberapa orang anak. Namun, detail mengenai nama istri dan anak-anaknya, serta informasi mengenai kehidupan rumah tangganya, tidak banyak dipublikasikan. Fokus utama dalam catatan sejarah dan biografi Achdiat lebih tertuju pada karya-karya sastra dan kontribusi intelektualnya [6]Achdiat K. Mihardja - Ensiklopedia Sastra Indonesia -Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud
[Tanggal:2025-05-27].