🧾 Fakta Ringkas
🔹 Tanggal Lahir:
1931-01-01
🔹 Tempat Lahir:
Yogyakarta, Indonesia
🔹 Jenis Kelamin:
Laki-laki
🔹 Pekerjaan:
Pastor, Teolog, Budayawan
🔹 Kebangsaan:
Indonesia
⚓️ Kehidupan Awal dan Pendidikan
Fransiskus Xaverius Rocharjanta Prajasuta lahir di Yogyakarta pada tahun 1931 🛈. Ia bergabung dengan Ordo Yesuit dan menjalani pendidikan teologi dan filsafat. Pendidikan teologinya membawanya pada pemahaman mendalam tentang ajaran Katolik, sementara studi filsafatnya memberinya kerangka berpikir kritis untuk menganalisis berbagai persoalan. Latar belakang pendidikan ini menjadi fondasi bagi karya-karyanya di kemudian hari.[2]Profil Franz Magnis-Suseno: Sang Filsuf yang Mencintai Indonesia -Kompas.com
[Tanggal:2025-06-03]
⚓️ Karier dan Kontribusi
Sebagai seorang pastor Yesuit, Prajasuta mengabdikan dirinya untuk pelayanan pastoral dan pendidikan. Ia dikenal karena keterlibatannya dalam dialog antar agama dan usahanya untuk menjembatani perbedaan antara berbagai keyakinan. Kontribusinya dalam bidang teologi lintas agama sangat signifikan, di mana ia menekankan pentingnya saling pengertian dan kerjasama antar umat beragama untuk menciptakan masyarakat yang harmonis. Selain itu, Prajasuta juga aktif dalam inkulturasi ajaran Katolik dalam konteks budaya Indonesia, mencoba untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dengan ajaran agama.[3]Inkulturation -St. Ottilien Archabbey
[Tanggal:2025-06-03] Ia juga banyak menulis tentang isu-isu sosial dan budaya, memberikan perspektif teologis yang relevan dengan perkembangan zaman.[4]🖇️Teologi Kontekstual: Relevansi dan Signifikansinya,Bab 3: Penerapan Teologi Kontekstual di Indonesia,Jurnal Teologi, Vol. 15, No. 2, 2010
⚓️ Warisan dan Pengaruh
Warisan Prajasuta terletak pada pemikiran dan karyanya yang mendorong dialog dan toleransi antar umat beragama. Ia menjadi inspirasi bagi banyak tokoh agama dan intelektual yang berupaya membangun jembatan antara berbagai keyakinan. Pemikirannya tentang inkulturasi juga relevan dalam konteks Indonesia yang multikultural, di mana agama dan budaya saling terkait erat. Ia meninggalkan warisan berupa pemikiran yang inklusif dan relevan bagi masyarakat Indonesia modern.[5]Membangun Jembatan Perdamaian: Dialog Antar Agama di Indonesia -Historia.id
[Tanggal:2025-06-03] Pandangannya tentang pentingnya memahami dan menghargai budaya lokal dalam praktik keagamaan terus bergema di kalangan akademisi dan praktisi agama.[6]Franz Magnis-Suseno: Menjaga Akal Sehat di Tengah Krisis -Tirto.id
[Tanggal:2025-06-03]
⚓️ Penghargaan
Informasi mengenai penghargaan yang diterima oleh Fransiskus Xaverius Rocharjanta Prajasuta tidak tersedia secara luas. 🛈