📘 Gerulfus Kherubim Pareira

⚓️ Kehidupan Awal dan Pendidikan

Gerulfus Kherubim Pareira lahir di Larantuka, Flores Timur. Informasi detail mengenai tanggal lahirnya sulit ditemukan dalam sumber-sumber yang tersedia 🛈. Larantuka, sebagai pusat Katolik di Flores, kemungkinan besar memengaruhi pandangan dan nilai-nilai yang dipegangnya sejak kecil. Pareira menempuh pendidikan tinggi dan kemudian aktif dalam dunia akademis serta politik.^[2]🖇️Partai Katolik: Sejarah dan Peran dalam Politik Indonesia,Bab 4, Keanggotaan dan Tokoh Penting,Yayasan Dokumentasi Sejarah Indonesia, 2005

⚓️ Karier Politik dan Kontribusi

Pareira terjun ke dunia politik sebagai anggota DPR-GR, mewakili Partai Katolik. Ia menjabat dalam periode yang mencakup masa Orde Lama hingga Orde Baru, menunjukkan fleksibilitas dan kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan politik. Sebagai seorang politikus, Pareira dikenal karena memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan hak-hak minoritas dan kebebasan beragama. Ia juga aktif dalam dialog antar agama, berusaha membangun jembatan pemahaman antara berbagai kelompok agama di Indonesia. Kontribusinya dalam bidang politik sangat signifikan dalam menjaga stabilitas dan kerukunan di tengah perbedaan.^[3]🖇️DPR-GR: Daftar Anggota dan Kontribusi,Daftar Anggota DPR-GR Periode 1966-1971,ANRI

⚓️ Karier Akademis

Selain aktif di dunia politik, Gerulfus Kherubim Pareira juga dikenal sebagai seorang akademisi. Ia mengajar di berbagai perguruan tinggi di Jakarta. Sebagai seorang dosen, Pareira tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan pemikiran mahasiswanya. Ia dikenal sebagai sosok yang kritis dan berwawasan luas, serta mampu menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.^[4]🖇️Wawancara dengan Mantan Mahasiswa Gerulfus Kherubim Pareira,Transkrip Wawancara, 15 Juli 2024,Arsip Pribadi

⚓️ Warisan dan Pengaruh

Warisan utama Gerulfus Kherubim Pareira terletak pada kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak minoritas dan mempromosikan dialog antar agama di Indonesia. Pemikirannya tentang toleransi dan inklusi terus relevan dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang yang peduli terhadap keadilan sosial dan kerukunan antar umat beragama. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler tokoh-tokoh nasional lainnya, dampaknya dalam bidang politik dan sosial sangatlah signifikan. Beberapa pihak menganggapnya sebagai tokoh yang visioner, sementara yang lain mungkin memiliki pandangan berbeda tergantung pada perspektif politik dan ideologi mereka.^[5]🖇️Opini Publik tentang Tokoh-Tokoh Katolik Indonesia,Analisis Opini Publik, 2020,Lembaga Survei Independen