📘 Joe Hin Tjio

Profesor Dr. Joe Hin Tjio adalah seorang ahli genetika Indonesia-Amerika yang dikenal karena karyanya dalam menemukan jumlah kromosom manusia yang benar, yaitu 46. Penemuan ini merevolusi bidang genetika dan sitogenetika, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik tentang kelainan kromosom dan penyakit genetik. Tjio menghabiskan sebagian besar karirnya di Amerika Serikat, berkontribusi signifikan pada penelitian kanker dan genetika tumbuhan. [1]Joe Hin Tjio - Wikipedia bahasa Inggris -Wikipedia
[Tanggal:2025-06-03]

🧑‍💻 Ditulis dan disunting oleh Potret FaktaHub Editor FaktaHub Editor . Terakhir diperbarui pada 04 Jun 2025.

🧾 Fakta Ringkas

🔹 Tanggal Lahir: 1919-11-02
🔹 Tempat Lahir: Purworejo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
🔹 Jenis Kelamin: Laki-laki
🔹 Pekerjaan: Ahli Genetika
🔹 Kebangsaan: Indonesia-Amerika

📑 Daftar Isi

⚓️ Kehidupan Awal dan Pendidikan

Joe Hin Tjio lahir pada 2 November 1919 di Purworejo, Jawa Tengah, Hindia Belanda. [2]Biografi Joe Hin Tjio di National Institutes of Health (NIH) -National Institutes of Health (NIH)
[Tanggal:2025-06-03]
Ia menunjukkan minat yang kuat pada biologi sejak usia muda. Pendidikan tingginya dimulai di Indonesia, tetapi kemudian ia melanjutkan studi di Eropa setelah Perang Dunia II. Tjio menerima pelatihan di bidang botani dan genetika di Denmark dan Swedia. [3]Artikel ilmiah tentang penemuan Tjio dan Levan -Hereditas
[Tanggal:2025-06-03]
Perjalanan pendidikannya di Eropa membekalinya dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk karir penelitiannya yang terkemuka.

⚓️ Penemuan Jumlah Kromosom Manusia

Pada tahun 1955, saat bekerja di laboratorium Albert Levan di Universitas Lund, Swedia, Joe Hin Tjio menggunakan teknik baru untuk mempersiapkan sel manusia untuk analisis mikroskopis. Dengan menggunakan teknik ini, ia berhasil menghitung jumlah kromosom manusia secara akurat, yaitu 46, bukan 48 seperti yang diyakini sebelumnya. [4]Penjelasan tentang pentingnya penemuan kromosom manusia -Nature
[Tanggal:2025-06-03]
Penemuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Hereditas pada tahun 1956, memiliki dampak yang sangat besar pada bidang genetika. Hasil penelitiannya membuka jalan untuk studi lebih lanjut tentang kelainan kromosom dan hubungannya dengan berbagai penyakit. Tjio dan Levan sering dikreditkan dengan merevolusi sitogenetika manusia modern.

⚓️ Karir Selanjutnya

Setelah penemuan pentingnya, Joe Hin Tjio pindah ke Amerika Serikat dan bergabung dengan National Institutes of Health (NIH) pada tahun 1958. [5]Sejarah National Institutes of Health (NIH) -National Institutes of Health (NIH)
[Tanggal:2025-06-03]
Di NIH, ia melanjutkan penelitiannya di bidang genetika dan sitogenetika, dengan fokus khusus pada kanker dan genetika tumbuhan. Ia menghabiskan sebagian besar karirnya di NIH, berkontribusi signifikan pada pemahaman kita tentang mekanisme genetik yang mendasari penyakit. Tjio dikenal karena ketelitian dan keahlian teknisnya dalam mempersiapkan dan menganalisis kromosom. Ia juga melatih banyak ilmuwan muda yang kemudian menjadi pemimpin di bidang genetika. Meskipun berfokus pada penelitian, Tjio juga sesekali memberikan kuliah dan presentasi di berbagai konferensi ilmiah.

⚓️ Warisan dan Penghargaan

Kontribusi Joe Hin Tjio pada genetika diakui secara luas di seluruh dunia. Penemuannya tentang jumlah kromosom manusia yang benar telah menjadi landasan bagi pemahaman kita tentang genetika manusia dan penyakit genetik. Karyanya telah membuka jalan bagi pengembangan tes diagnostik dan terapi baru untuk berbagai kelainan genetik. [6]Aplikasi klinis dari penemuan kromosom manusia -Mayo Clinic
[Tanggal:2025-06-03]
Meskipun ia tidak menerima Penghargaan Nobel untuk karyanya, kontribusinya tetap diakui sebagai salah satu penemuan paling penting dalam sejarah genetika. Tjio meninggal dunia pada tanggal 27 November 2001, meninggalkan warisan abadi di bidang genetika. Namanya terus dikenang sebagai salah satu ilmuwan Indonesia paling berpengaruh di abad ke-20.

🔗 Referensi

🏷️ Tag

#Indonesia #ilmuwan #biologi #genetika #kromosom