📘 Soemitro Djojohadikoesoemo

Soemitro Djojohadikoesoemo adalah seorang ekonom, politikus, dan intelektual Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan. Ia dikenal sebagai salah satu arsitek ekonomi Indonesia dan pernah menjabat sebagai menteri dalam beberapa kabinet di era Orde Lama dan Orde Baru. Kontribusinya meliputi perumusan kebijakan ekonomi, pengembangan industri, dan pendidikan. [1]Soemitro Djojohadikusumo -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]

🧑‍💻 Ditulis dan disunting oleh Potret FaktaHub Editor FaktaHub Editor . Terakhir diperbarui pada 04 Jun 2025.

🧾 Fakta Ringkas

🔹 Tanggal Lahir: 29 Mei 1917
🔹 Tempat Lahir: Kebumen, Jawa Tengah, Hindia Belanda
🔹 Jenis Kelamin: Laki-laki
🔹 Pekerjaan: Ekonom, Politikus, Intelektual
🔹 Kebangsaan: Indonesia
🔹 Jabatan Penting: Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Riset

📑 Daftar Isi

⚓️ Kehidupan Awal dan Pendidikan

Soemitro Djojohadikoesoemo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 29 Mei 1917. Ia berasal dari keluarga terpandang; ayahnya, Margono Djojohadikoesoemo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). [2]Margono Djojohadikoesoemo -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]
Soemitro menempuh pendidikan di Nederlandsch Economische Hoogeschool (sekarang Erasmus University Rotterdam) di Belanda dan meraih gelar doktor di bidang ekonomi pada tahun 1940. [3]Soemitro Djojohadikusumo -Erasmus University Rotterdam
[Tanggal:2025-06-03]
Selama di Belanda, ia aktif dalam organisasi Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi mahasiswa yang berorientasi nasionalis. [4]Perhimpunan Indonesia -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]

⚓️ Karier Politik dan Ekonomi

Setelah kembali ke Indonesia, Soemitro Djojohadikoesoemo terlibat aktif dalam pemerintahan. Ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri pada masa Kabinet Natsir (1950-1951) dan Kabinet Wilopo (1952-1953). [5]Kabinet Natsir -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]
Pada masa jabatannya, ia berusaha mengembangkan industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pada era Orde Baru, ia kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan (1968-1973) dan Menteri Riset (1973-1978). [6]Kabinet Pembangunan II -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]
Sebagai Menteri Keuangan, ia berperan penting dalam menstabilkan ekonomi Indonesia dan menarik investasi asing. Ia juga dikenal karena gagasannya tentang 'Pembangunanisme', yaitu pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan dan pemerataan. [7]Pembangunanisme: Pemikiran Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo -Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]

⚓️ Kontroversi dan Kritik

Meskipun dihormati karena kontribusinya dalam pembangunan ekonomi, Soemitro Djojohadikoesoemo juga menghadapi kritik. Beberapa pihak mengkritiknya karena dianggap terlalu pro-Barat dan terlalu menekankan pada pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan. [8]Kritik terhadap Kebijakan Ekonomi Orde Baru -Tirto.id
[Tanggal:2025-06-03]
Selain itu, keterlibatannya dalam beberapa kasus korupsi juga menjadi sorotan. [9]Kasus Korupsi di Era Orde Baru -Kompas.com
[Tanggal:2025-06-03]
Meskipun demikian, banyak yang mengakui bahwa ia adalah seorang intelektual yang brilian dan memiliki visi yang jelas tentang pembangunan ekonomi Indonesia.

⚓️ Keluarga

Soemitro Djojohadikoesoemo menikah dengan Dora Marie Sigar dan memiliki empat orang anak, salah satunya adalah Prabowo Subianto, seorang tokoh politik dan pengusaha terkemuka di Indonesia. [10]Prabowo Subianto -Wikipedia bahasa Indonesia
[Tanggal:2025-06-03]
Keluarga Djojohadikoesoemo dikenal sebagai keluarga yang berpengaruh dalam politik dan bisnis di Indonesia.

⚓️ Warisan dan Penilaian

Soemitro Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada tanggal 9 Maret 1994. 🛈 Warisannya dalam bidang ekonomi dan politik Indonesia sangat besar. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan. Para pendukungnya memuji visinya tentang pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan dan pemerataan. Namun, para pengkritiknya menyoroti keterlibatannya dalam beberapa kasus kontroversi dan menganggapnya terlalu pro-Barat. Terlepas dari kontroversi tersebut, Soemitro Djojohadikoesoemo tetap menjadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah ekonomi Indonesia. [11]Soemitro Djojohadikusumo: Bapak Ekonomi Indonesia -Historia.id
[Tanggal:2025-06-03]

🔗 Referensi

🏷️ Tag

#politik #menteri #pembangunan #ekonomi #Djojohadikoesoemo