⚓️ Kehidupan Awal dan Pendidikan
Sudjana Kerton lahir di Bandung pada tahun 1922. Sejak kecil, ia menunjukkan minat yang besar pada seni lukis. Bakatnya didukung oleh orang tuanya, yang memberinya kesempatan untuk belajar melukis. Pada masa pendudukan Jepang, ia aktif dalam kegiatan seni bawah tanah yang bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Setelah kemerdekaan Indonesia, Kerton melanjutkan pendidikannya di Academie voor Beeldende Kunst di Amsterdam, Belanda pada tahun 1950-an. Di sana, ia memperdalam pengetahuannya tentang seni lukis dan mengembangkan gaya melukisnya sendiri. [2]Biografi Sudjana Kerton -Ensiklopedia Jakarta
[Tanggal:2025-06-03]
⚓️ Karier dan Kontribusi
Setelah kembali ke Indonesia, Sudjana Kerton aktif berkarya dan berpartisipasi dalam berbagai pameran seni. Ia dikenal karena gaya lukisnya yang ekspresionis dan realis sosial. Lukisan-lukisannya sering menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama kaum miskin, buruh, dan petani. Kerton ingin menyampaikan pesan tentang ketidakadilan sosial dan perjuangan rakyat melalui karyanya. Beberapa lukisannya yang terkenal antara lain "Pengemis", "Buruh", dan "Pasar". Selain melukis, Kerton juga aktif dalam organisasi seni dan politik. Ia pernah menjadi anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), sebuah organisasi seni yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setelah peristiwa G30S pada tahun 1965, Kerton ditangkap dan dipenjara selama beberapa tahun karena keterlibatannya dengan Lekra. [3]Sudjana Kerton: Melukis Realitas Sosial -Historia.id
[Tanggal:2025-06-03]
⚓️ Warisan dan Pengaruh
Sudjana Kerton meninggalkan warisan yang signifikan dalam sejarah seni rupa Indonesia. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan realisme sosial di Indonesia. Lukisan-lukisannya terus dipamerkan dan diapresiasi hingga saat ini. Pengaruh Kerton dapat dilihat pada karya-karya pelukis muda yang mengangkat tema-tema sosial dan kemanusiaan. Meski pernah terlibat dalam organisasi yang kontroversial, karya-karya Kerton tetap relevan dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Di satu sisi, pendukungnya melihat Kerton sebagai seniman yang berani menyuarakan ketidakadilan sosial melalui karyanya. Di sisi lain, penentangnya mengkritik keterlibatannya dengan Lekra dan PKI, yang dianggap sebagai gerakan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. [4]Kontroversi Lekra dan Pengaruhnya pada Seni Rupa Indonesia -Tirto.id
[Tanggal:2025-06-03]
⚓️ Penghargaan
Selama hidupnya, Sudjana Kerton menerima beberapa penghargaan atas kontribusinya dalam seni rupa Indonesia. Salah satunya adalah penghargaan dari pemerintah Indonesia atas pengabdiannya dalam bidang seni. 🛈 Detail penghargaan lainnya belum ditemukan. Ia juga diakui oleh berbagai komunitas seni dan budaya atas dedikasinya dalam mengangkat isu-isu sosial melalui karyanya.