📘 Sultan Syarif Abubakar Alkadrie

Syarif Abubakar Alkadrie adalah Sultan Pontianak ke-6 yang memerintah dari tahun 1819 hingga 1855. Masa pemerintahannya ditandai dengan stabilitas relatif dan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Kesultanan Pontianak di tengah meningkatnya pengaruh kolonial Belanda di Kalimantan Barat. Ia dikenal karena kebijaksanaannya dalam berdiplomasi dan usahanya untuk memajukan perdagangan serta pendidikan di wilayahnya [1]Syarif Abubakar Alkadrie - Wikipedia bahasa Indonesia -Wikipedia
[Tanggal:2025-05-12]
.

🧑‍💻 Ditulis dan disunting oleh Potret FaktaHub Editor FaktaHub Editor . Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2025.

🧾 Fakta Ringkas

🔹 Tanggal Lahir: 1780 🛈
🔹 Tempat Lahir: Pontianak
🔹 Jenis Kelamin: Laki-laki
🔹 Pekerjaan: Sultan Pontianak
🔹 Kebangsaan: Indonesia
🔹 Jabatan Penting: Sultan Pontianak ke-6

📑 Daftar Isi

⚓️ Kehidupan Awal

Syarif Abubakar Alkadrie dilahirkan di Pontianak pada sekitar tahun 1780 🛈. Ia adalah putra dari Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak. Sejak muda, ia dididik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, agama, dan pemerintahan, sebagai persiapan untuk menjadi pemimpin kelak. Ia juga terlibat dalam kegiatan perdagangan yang menjadi tulang punggung ekonomi kesultanan [2]Sejarah Kesultanan Pontianak -Historia.id
[Tanggal:2025-05-12]
.

⚓️ Karier Sebagai Sultan Pontianak

Syarif Abubakar Alkadrie naik tahta sebagai Sultan Pontianak ke-6 pada tahun 1819, menggantikan Sultan Syarif Kasim Alkadrie. Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Pontianak menghadapi tantangan dari ekspansi kolonial Belanda. Ia berusaha mempertahankan kemerdekaan kesultanan melalui diplomasi dan menjaga hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Kalimantan [3]Hubungan Pontianak dengan Belanda Abad ke-19 -Tirto.id
[Tanggal:2025-05-12]
. Sultan Syarif Abubakar juga dikenal karena perhatiannya terhadap pembangunan ekonomi dan pendidikan di Pontianak. Ia mendorong peningkatan perdagangan dan membuka sekolah-sekolah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, beliau juga melanjutkan tradisi pengembangan seni dan budaya di lingkungan keraton [4]Warisan Budaya Kesultanan Pontianak -Kompasiana
[Tanggal:2025-05-12]
.

⚓️ Warisan dan Penilaian

Sultan Syarif Abubakar Alkadrie meninggalkan warisan yang signifikan bagi Kesultanan Pontianak. Ia dianggap sebagai pemimpin yang bijaksana dan mampu menjaga stabilitas kesultanan di tengah tekanan kolonial. Upayanya dalam memajukan perdagangan dan pendidikan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Pontianak . Namun, beberapa pihak mungkin mengkritik kurangnya perlawanan bersenjata terhadap Belanda, yang pada akhirnya menyebabkan semakin kuatnya pengaruh kolonial di wilayah tersebut. Terlepas dari itu, Sultan Syarif Abubakar tetap dihormati sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Pontianak [6]Sejarah Perjuangan Kesultanan Pontianak Melawan Kolonialisme -Jurnal Sejarah
[Tanggal:2025-05-12]
.

⚓️ Keluarga

Silsilah keluarga Sultan Syarif Abubakar Alkadrie terkait erat dengan sejarah Kesultanan Pontianak. Ayahnya adalah Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri kesultanan, dan ia memiliki hubungan kekerabatan dengan sultan-sultan Pontianak sebelumnya dan sesudahnya. Informasi detail mengenai istri dan anak-anaknya masih memerlukan penelitian lebih lanjut 🛈. Namun, dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan memainkan peran penting dalam pemerintahan dan kehidupan sosial di Pontianak [7]Silsilah Keluarga Kesultanan Pontianak -Genealogi Keluarga Kerajaan Nusantara
[Tanggal:2025-05-12]
.

⚓️ Penghargaan

Tidak terdapat catatan spesifik mengenai penghargaan formal yang diterima oleh Sultan Syarif Abubakar Alkadrie selama masa hidupnya. Namun, warisannya sebagai pemimpin yang bijaksana dan kontribusinya terhadap kemajuan Kesultanan Pontianak dapat dianggap sebagai penghargaan yang tak ternilai. Namanya tetap dikenang dalam sejarah lokal dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus .

🔗 Referensi

🏷️ Tag

#Sultan Pontianak #Sejarah Pontianak #Kalimantan Barat #Kolonialisme Belanda